Dapat kita sebut sebagai material yang dapat menyerap dan mendisipasi panas dari suatu tempat yang bersentuhan dengan sumber panas dan membuangnya. Heatsink digunakan pada beberapa teknologi pendingin seperti refrigeration, mesin pemanas, pendingin elektronik dan laser.
Terdapat 2 bagian heatsink yaitu bagian penyerap panas dan bagian
pendinginan, pada bagian penyerapan panas biasanya terbuat dari
aluminium atau tembaga. bagian pendinginan terbuat dari aluminium.
Teknologi pendinginan ini ditemukan oleh Daniel L.Thomas pada tahun
1982.
Heatsink
dapat diaplikasikan pada beberapa jenis pendingin sehingga performa
dari heatsink sendiri dapat berbeda-beda tergantung pada pendingin
tambahan yang menyertainya.
Heatsink
dapat digunakan tanpa penambahan perangkat pendinginan lain seperti
kipas dan air atau disebut dengan pasif cooling, penggunaan pasif
cooling banyak diaplikasikan pada chipset mainboard, VGA, PWM dan
chipset memory.
KARAKTERISITIK HEATSINK
1.
Luas area heatsink akan menyebabkan disipasi panas menjadi lebih baik
karena akan memperluas area pendinginan yang dapat mempercepat proses
pembuangan panas yang diserap oleh heatsink.
2.
Bentuk aerodinamik yang baik dapat mempermudah aliran udara panas agar
cepat dikeluarkan melalui sirip-sirip pendingin. Khususnya pada heatsink
dengan jumlah sirip yang banyak tetapi dengan jarak antar sirip
berdekatan akan membuat aliran udara tidak sempurna sehingga perlu
ditambahkan sebuah kipas untuk memperlancar aliran udara pada jenis
heatsink tersebut.
3.
Transer panas yang baik pada setiap heatsink juga akan mempermudah
pelepasan panas dari sumber panas ke bagian sirip-sirip pendingin.
Desain sirip yang tipis memiliki memiliki konduktifitas yang lebih baik.
4.
Desain permukaan dasar heatsink sampai pada ”mirror finish” atau
tingkat kedatarannya tinggi sehingga dapat menyentuh permukaan sumber
panas lebih baik dan merata. Hal ini dapat menyebabkan penyerapan panas
lebih sempurna, tetapi untuk mengindari resistensi dengan sumber panas
heatsink tetap harus menggunakan suatu pasta atau thermal compound dan
agar luas permukaan sentuh juga lebih merata.
BAHAN / MATERIAL HEATSINK
konduktivitas
panas dari sebuah heatsink adalah faktor utama suatu heatsink dapat
mendisipasi panas dengan baik. Bahan logam yang sering digunakan dalam
bahan dasar heatsink adalah :
1.Silver/perak
dan emas memiliki tingkat konduktivitas tertinggi tetapi dengan harga
yang sangat mahal maka tidak dimungkinkan para produsen untuk membuat
dan memasarkan produk pendingin dengan bahan dasar ini.
2.Copper
atau Tembaga memiliki konduktivitas tertinggi ke 2 sehingga penyerapan
panasnya juga baik. Tembaga memiliki sifat menyerap panas dengan cepat
tetapi tidak bisa melepaskan panas dengan cepat sehingga bisa terjadi
penumpukan panas pada 1 tempat. Selain itu kekurangan yang menyertainya
yaitu memiliki berat yang lebih besar dari pada aluminium, harga yang
mahal, dan proses produksi yang rumit.
3.Aluminium
memiliki tingkat konduktivitas dibawah tembaga sehingga penyerapanya
kurang sepurna, tetapi memiliki kemampuan terbalik dengan tembaga yaitu
memiliki kemampuan melepas atau mengurai panas dengan baik tetapi bahan
aluminium kurang baik dalam penyerapan panas dan memiliki harga yang
lebih rendah dengan berat yang ringan.
4.Penggabungan
antara kedua material tersebut merupakan kombinasi yang sangat baik.
Disatu sisi tembaga dapat menyerap panas dengan cepat dan dan disisi
lain aluminium dapat melepaskan panas yang diserap oleh tembaga.
Kombinasi ini digunakan oleh para produsen heatsink untuk memproduksi
produk heatsink mereka dengan kombinasi 2 material pendingin ini.
sumber:
http://dwiriyantoyup7.blogspot.com/2013/04/pengertian-heatsink.html
0 komentar:
Posting Komentar